Fungsi Supply Chain Management untuk Perusahaan
Lukman •
06-10-2023 •
1416 Viewer
•
SAP Business One
Supply Chain Management (SCM)
adalah suatu konsep yang memiliki dimensi strategis dan operasional, yang
berhubungan dengan pengendalian aliran barang, informasi, dan layanan dari
pemasok awal hingga konsumen akhir. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan
proses-proses ini demi mencapai tingkat efisiensi, efektivitas, dan daya saing
yang lebih tinggi dalam rantai pasokan.
SCM melibatkan koordinasi
serta integrasi beragam fungsi bisnis, termasuk perencanaan, pengadaan,
produksi, distribusi, logistik, dan pengelolaan persediaan. Pendekatan ini
mempertimbangkan berbagai aspek, seperti permintaan pasar, perubahan tren,
ketersediaan bahan baku, transportasi, penyimpanan, serta manajemen risiko dan
aspek kualitas.
Dengan mengelola keseluruhan
aliran dalam rantai pasokan dengan efektif, perusahaan dapat mengurangi biaya,
meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, mengoptimalkan tingkat persediaan,
meminimalkan risiko, dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, SCM
juga dapat membantu perusahaan mengidentifikasi peluang untuk inovasi produk
dan proses yang dapat memberikan keunggulan kompetitif.
Peran dan Fungsi Supply Chain
Management
Supply Chain Management (SCM)
adalah untuk mencapai efisiensi, efektivitas, serta keunggulan kompetitif dalam
mengelola aliran barang, informasi, dan layanan dalam rantai pasokan. Beberapa
fungsi utama dari SCM antara lain:
1. Efisiensi
Operasional: SCM bertujuan untuk mengurangi biaya
operasional dengan mengeliminasi pemborosan, mengoptimalkan penggunaan sumber
daya, dan meningkatkan produktivitas. Dengan tata kelola yang lebih baik,
perusahaan dapat mengurangi biaya dalam produksi, pengiriman, serta
penyimpanan.
2. Peningkatan
Layanan Pelanggan: SCM membantu perusahaan untuk memahami dan
merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
3. Optimasi
Persediaan: Mengelola persediaan dengan efektif merupakan
tujuan penting dalam SCM.
4. Kolaborasi
yang Lebih Baik: SCM mendorong kerja sama yang lebih baik
antara berbagai pemangku kepentingan dalam rantai pasokan, termasuk pemasok,
produsen, distributor, dan pihak lainnya.
5. Fleksibilitas
dan Ketangguhan: Dalam menghadapi perubahan pasar, tren, atau
peristiwa tak terduga, SCM membantu perusahaan untuk menjadi lebih fleksibel
dan tangguh.
6. Peningkatan
Kualitas dan Inovasi: SCM dapat membantu dalam mengidentifikasi
peluang untuk meningkatkan kualitas produk dan proses bisnis.
7. Manajemen
Risiko: SCM membantu dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko
yang mungkin timbul dalam rantai pasokan, seperti gangguan dalam pasokan bahan
baku, perubahan dalam regulasi, atau masalah lainnya.
Secara keseluruhan, fungsi
utama dari SCM adalah menciptakan nilai bagi perusahaan dan pelanggan melalui
pengelolaan yang efisien, kolaboratif, serta terintegrasi dari seluruh rantai
pasokan.
Baca Juga: Peran SAP Business One dalam Manajemen Kualitas Perusahaan Manufaktur
Proses kerja Supply Chain
Management
Supply Chain Management (SCM)
melibatkan serangkaian proses yang berinteraksi dan saling mendukung untuk
mengelola aliran barang, informasi, dan layanan dalam rantai pasokan. Beberapa
proses utama dalam SCM antara lain:
1. Perencanaan
Rantai Pasokan (Supply Chain Planning): Proses ini meliputi peramalan
permintaan, perencanaan produksi, serta pengaturan tingkat persediaan.
Tujuannya adalah untuk merencanakan produksi dan persediaan secara akurat guna
memenuhi permintaan pelanggan.
2. Pengadaan
(Procurement): Proses ini mencakup pemilihan, pengadaan,
serta manajemen pemasok. Hal ini bertujuan untuk memastikan pasokan bahan baku
dan komponen yang diperlukan tersedia dalam jumlah yang tepat dan waktu yang
tepat.
3. Produksi
(Production): Ini melibatkan proses produksi fisik atau
pengolahan produk akhir, yang harus disesuaikan dengan permintaan pasar serta
tingkat persediaan yang ada.
4. Pengelolaan
Persediaan (Inventory Management): Ini mencakup pengawasan dan
pengendalian persediaan barang jadi atau bahan baku, untuk menjaga keseimbangan
antara persediaan yang memadai untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa
menyebabkan biaya penyimpanan berlebihan.
5. Distribusi
dan Transportasi (Distribution and Transportation): Ini
melibatkan pengiriman produk dari titik produksi ke pelanggan akhir, mencakup
pengaturan rute, metode transportasi, dan manajemen gudang.
Seluruh proses ini
berinteraksi untuk mencapai tujuan utama SCM, yaitu menciptakan nilai bagi
perusahaan dan pelanggan melalui pengelolaan yang efisien dan terintegrasi dari
seluruh rantai pasokan.
Meningkatkan Supply Chain
Management dengan Sistem ERP
Meningkatkan efisiensi,
visibilitas, dan koordinasi dalam rantai pasokan dapat dicapai dengan
menggunakan Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP). ERP adalah
platform perangkat lunak terintegrasi yang menggabungkan berbagai proses
bisnis, termasuk pengelolaan persediaan, produksi, keuangan, dan lainnya, dalam
satu sistem sentral. Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan SCM dengan
bantuan ERP:
1. Integrasi
Proses Bisnis: ERP memungkinkan integrasi langsung antara
berbagai fungsi bisnis yang terkait dengan SCM, seperti perencanaan persediaan,
pengadaan, produksi, dan distribusi. Ini mengurangi isolasi informasi dan
memastikan kolaborasi yang lebih baik antara departemen.
2. Visibilitas
Rantai Pasokan: ERP memberikan visibilitas real-time ke
seluruh rantai pasokan, mulai dari pemasok hingga pelanggan akhir. Ini membantu
dalam memahami permintaan, persediaan, dan status produksi secara lebih akurat,
memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih berdasarkan informasi.
3. Peramalan
dan Perencanaan: ERP mengintegrasikan modul perencanaan yang
membantu dalam peramalan permintaan, perencanaan produksi, serta pengaturan
persediaan. Ini memungkinkan perencanaan produksi dan pengiriman yang lebih
akurat berdasarkan data aktual dan tren pasar.
4. Pengelolaan
Persediaan yang Lebih Efisien: ERP membantu dalam
mengoptimalkan pengelolaan persediaan dengan menghitung persediaan yang optimal
berdasarkan permintaan, waktu pengiriman, dan biaya penyimpanan. Hal ini
membantu mencegah persediaan berlebihan atau kekurangan.
5. Pengelolaan
Pesanan dan Pemenuhan Pesanan: ERP memungkinkan otomatisasi
serta pemantauan proses pesanan dari awal hingga akhir, mencakup pemantauan
status pesanan, pengaturan pengiriman, faktur, dan lainnya.
Dalam upaya meningkatkan SCM,
perusahaan dapat memanfaatkan Sistem ERP untuk mengintegrasikan dan mengelola
berbagai fungsi bisnis dalam satu sistem sentral. ERP membantu meningkatkan
visibilitas, mengoptimalkan persediaan, meningkatkan perencanaan, memfasilitasi
kolaborasi, serta memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih berdasarkan
informasi dalam rantai pasokan.
Jangan ragu untuk menghubungi kami
untuk mendapatkan konsultasi secara GRATIS! mengenai bagaimana ERP dapat
disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Bersama-sama, kita dapat menciptakan
strategi yang efektif untuk mengembangkan rantai pasokan yang kuat dan
menghadapi tantangan bisnis dengan percaya diri. Terima kasih telah membaca,
dan kami berharap dapat mendengar dari Anda segera untuk menjalankan langkah
berikutnya menuju kesuksesan yang lebih besar. KLIK DISINI untuk berkonsultasi.